Selasa, 07 Juni 2016

Prasangka, Apa Itu?

 

Prasangka, yaaah prasangka. Tau gak definisi prasangka itu apa po? Sebelumnya tau gak “po” itu apa? Haha (Po itu Sappo yang artinya SAHABAT bray). Jadi kalau postingan yang selanjut-selanjutnya pakai kata po jangan heran atau bimbang apalagi galau yah hehe. Oke fokus kedepan, seingat saya sih, di BK itu kami pelajari materi prasangka ini pada semester 2 kemarin kira-kira dua tahun lalu saat Negara api belum menyerang dan Avatar masih gondrong hehe (ketawa garing).

Eheeem, tidak bisa dipungkiri lagi bahwa prasangka pasti pernah dimiliki oleh semua manusia ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, prasangka adalah suatu anggapan yang kurang baik terhadap sesuatu sebelum mengetahui, menyaksikan maupun menyelidikinya sendiri.  Jadi dapat disimpulkan bahwa prasangka merupakan hal-hal yang selalu and always berbau “kurang baik” terhadap seseorang atau sekelompok orang.

Sekali lagi saya tekankan bahwa semua orang pasti pernah berprasangka dengan orang lain, baik di dunia maya maupun dikehidupan nyata. Prasangka tidak serta merta diiringi dengan rasa benci, beda yah dengan penyakit dengki yang diselimutin dan dibalut berlapis-lapis dengan kebenciaan. Pertanyaan yang sering muncul adalah “Apa sih penyebab prasangka itu? Dari mana asalnya? Lalu bagaimana penanganannya?” menurut saya sebagai calon guru BK yang Insya Allah di rahmati oleh Allah SWT (Aamiin), prasangka itu sering terjadi karena beberapa faktor seperti:
  1. Belum saling mengenal, acap kali seseorang berprasangka buruk terhadap orang lain karena dia si “Pelaku” belum mengenal baik bagaimana pribadi dari si “Korban”.
  2. Perbedaan persepsi, terkadang prasangka muncul karna perbedaan persepsi yang mengakibatkan terpecah belanya seseorang baik dalam kelompok maupun diluar kelompok masyarakat.
  3. Perbedaan kultur budaya, bedanya adat istiadat yang dibangun dalam suatu suku juga merupakan pemicu munculnya prasangka dalam diri. Misalnya saja tradisi orang jawa bisa saja membuat orang bugis merasa terancam
  4. Pengalaman, pengelaman merupakan faktor utama dari munculnya prasangka misalnya saja seorang individu yang sudah pernah dibohongin oleh individu lainnya akan berpikir bahwa ketika dia berhubungan dengan orang itu lagi maka dia pasti akan dibohongin lagi untuk kedua kalinya.

So kata kuncinya adalah berusahalah untuk selalu berpikir positif kepada orang lain, dan jangan pernah berbohong jika ingin dipercaya.

Sekian dulu postingan saya. Selanjutnya bakal banyak lagi postingan-postingan tentang ilmu yang kami pelajari di BK, tongkrongin terus yah blog kami.
BK BK .. ALWAYS BE THE BEST… HUU
ALWAYS BE THE BEST…. HUU
ALWAYS BE THE BEST…. YEEEEEEEEEEYYYYYYYYYYYY
See you Assalamua’laikum.


-sela-

0 komentar:

Posting Komentar